Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SMP Maniamas Ngabang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah menurut Polya. Jenis penelitian adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang siswa yang mewakili tingkat kemampuan pemecahan masalah (Tinggi, Sedang dan Rendah). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi mampu melaksanakan tahap penyelesaian masalah Polya dengan baik dan benar. Siswa mampu menguasai 4 tahap pemecahan masalah Polya yakni pemahaman masalah, perencanaan, pelaksanaan rencana, dan pengecekan kembali. Subjek Penelitian mampu memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan serta mengucapkannya dengan menganalisis menggunakan kata-katanya sendiri, mampu menuliskan langkah pengerjaan secara lengkap (jawaban benar), dan mengecek kembali jawaban. (2) Siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang siswa mampu mengerjakan masalah yang diberikan hanya pada satu nomor soal, siswa memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, mampu menuliskan langkah penyelesaian masalah namun kurang lengkap, dan melaksanakan perencanaan dengan cukup baik karena dalam proses pengerjaan terdapat kekeliruan (jawaban salah), dan tidak melaksanakan pengecekan kembali karena belum mampu pada penyelesaian akhir soal. (3)Siswa dengan kemampuan pemecahan masalah rendah cenderung tidak memahami masalah, siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, subjek penelitian dengan tingkat kemampuan pemecahan masalah rendah belum mampu memisalkan permasalahan sistem persamaan linear dua variabel dengan baik. Siswa belum mampu untuk melakukan langkah awal dengan memisalkan permasalahan nyata dalam soal.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bahar and Maker (2015). Cognitive Backgrounds of Problem Solving: A Comparison of Open-ended vs. Closed Mathematics Problems. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education,2015, 11(6), 1531-1546
Hudojo, (1998). Mengajar Belajar Matematika : DEPDIKBUD. Jakarta.
Khasanah, U. 2015. Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa SMP. Artikel Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Marpaung, Y. (2007). Karakteristik PMRI (Pendidikan matematika realistik indonesia). Disajikan pada Penataran dan Lokakarya Widyaiswara Matematika LPMP Angkatan I dan II, di PPPG Matematika Yogyakarta.
Orton, A. 2003. Learning Mathematics. New York: Continuum.
Polya, G. 1973. How to Solve it: A new Aspect of Mathematical Method (2nd ed). New Jersey: Princenton University Press.
Program International Student Assesment (PISA) pada tahun 2012.
Scherer & Beckmann (2014) , The acquisition of problem solving competence : evidence from 41 countries that math and science education matters.large-scale Assesment in Education.
Suherman, (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Jurusa Pendidikan Matematika. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sukardjo & Ukim K. 2015. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pres.
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011.
Zevenbergen, Shelley Dole and Robert J. Wrigh.2004. Teaching Mathematics in Primary School. Allen&Unwin:Australia.
DOI: https://doi.org/10.38114/riemann.v2i1.52
Refbacks
Copyright (c) 2020 Jeliana Intan Permata
License URL: https://journal.stkippamanetalino.ac.id/index.php/matematika/information/sampleCopyrightWording
STKIP PAMANE TALINO
Hilir Ktr., Kec. Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat 79357
Copyright @2019 Riemann: Research of Mathematics and Mathematics Education






